Perdana Ekspor, Furnitur 'Sorajati' Akhiri 2025 dengan Manis

Redaksi
0



 QueenNews.co.id // Kabupaten Sleman, 18 Desember 2025 - CV Sorajati Dharma Biru dengan jenama furnitur 'Sorajati' mengakhiri 2025 dengan manis. Pasalnya, furnitur Sorajati senilai USD 80,5 ribu dalam dua kontainerdiekspor perdana setelah selama ini Sorajati menjadi pemasok lokal.

Bagi Sorajati, ekspor perdana ini menyuntikkan kepercayaan diri sebagai pelaku usaha. Kini, Sorajati
merasa eksistensi terlihat oleh Kementerian Perdagangan dan berharap pintu-pintu peluang pasar global akan terbuka lebih lebar.

"Ekspor perdana ini sungguh bermakna penting bagi Sorajati, seperti suntikan kepercayaan diri. Sorajati yang tadinya hanya menjadi pemasok lokal, kini memulai ekspor. Kami berharap, ini menjadi awal yang baik untuk proses ekspor yang berkesinambungan," ujar Direktur Utama CV Sorajati Dharma Biru Yosef Boyke Dharma pada Rabu (17/12).

Bora-Bora Polinesia Prancis merupakan tujuan ekspor Sorajati. Menariknya, Sorajati tidak memilih Bora-Bora sebagai target, tetapi buyer sendiri yang mengunjungi pabrik Sorajati. 

Buyer terpikat dengan kelengkapan mesin-mesin produksi Sorajati yang dianggap memadai untuk proyek yang ditawarkan.
Produk yang diekspor berupa furnitur bagi hotel di Bora-Bora, seperti meja rias (dressing), sandarankasur (headbed), rak koper (luggage rack), dan minibar. 

Bahan yang digunakan adalah kayu tahan air (marine plywood) dan kayu jati. Yang istimewa, Sorajati menggunakan mesin secara penuhuntuk proses produksinya, termasuk dengan computer numerical control (CNC) logo dari klien pada setiap item furnitur.

Untuk menembus ekspor perdana, perlu perjuangan keras. “Tantangan tetap ada, tapi kami tidak gentar. Karena ini ekspor perdana, kami pelajari semua dari nol mengenai kontrak penjualan, dokumen-dokumen pendukung kontainer, hingga berhubungan dan bernegosiasi dengan buyer,” jelas Yosef.

Selama Desember 2025, total nilai ekspor furnitur Sorajati mencapai USD 334,5 ribu atau setara sekitar Rp 5,1 miliar. Nilai ini merupakan hasil dari kontrak dagang yang sama dengan buyer di Bora-Bora dan menunjukkan pertumbuhan pesat produk furnitur Indonesia di luar negeri.

Yosef menuturkan, keberhasilan ekspor ini memberikan dampak langsung terhadap operasional Sorajati. "Berkat PO besar ini, kami berani memperluas pabrik guna meningkatkan kapasitasproduksi. 

Kami juga berencana menambah tenaga kerja baru," imbuh Yosef. Bagi Yosef, ekspor ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk membawa kualitas, nilai keberlanjutan, dan karakter desain Indonesia ke pasar global. Setiap produk yang dikirim mencerminkan standar keterampilan (craftsmanship), tanggung jawab terhadap sumber daya alam, serta penghormatan pada budaya dan para perajin di baliknya. 

Hal ini sebagai upaya membangun kepercayaan dan hubungan yang berkelanjutan dengan mitra internasional. Target terdekat Sorajati yaitu menjaga relasi baik dengan klien agar tetap melanjutkan transaksi sambil terus berpartisipasi aktif dalam pameran furnitur. Hal ini seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!