.png)
QUEENNEWS.CO.ID / Halmahera Selatan — Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mari Kapal, Kecamatan Kasiruta Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Udin Usman, memberikan klarifikasi terkait isu yang menyebut dirinya menggunakan kendaraan bodi laut secara diam-diam saat ada pasien ibu hamil yang dikabarkan dalam kondisi kritis.
Udin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Ia bersama awak media telah melakukan konfirmasi langsung kepada Husen Hasan, suami dari pasien yang bersangkutan. Dalam keterangannya, Husen membantah keras pemberitaan yang menyebut istrinya dalam kondisi kritis dan ditinggalkan oleh Ketua BPD.
Tidak benar istri saya dalam keadaan kritis, dan tidak benar pula Ketua BPD meninggalkan kami menggunakan bodi laut secara diam-diam," ujar Husen Hasan.
Lebih lanjut, Udin Usman menjelaskan bahwa saat ini dirinya tidak aktif berkantor karena sejak Januari 2025 hingga sekarang, ia tidak lagi menerima haknya sebagai Ketua BPD. Padahal, menurutnya, hampir semua anggota BPD maupun perangkat desa (kaur) juga tidak menjalankan aktivitas kantor secara rutin.
Sejak Januari, honor saya tidak dibayarkan. Anehnya, hampir semua anggota BPD dan kaur desa juga tidak pernah berkantor, kecuali saat acara resmi seperti penjemputan bupati atau kegiatan hajatan. Tapi kenapa hanya saya yang tidak dibayar?" ujarnya.
Karena alasan tersebut, Udin mengaku memilih untuk tinggal sementara di kota Labuha guna mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup.
Saya terpaksa tinggal di Labuha untuk sementara waktu demi mencari penghasilan. Ini bukan karena tidak mau bertugas, tapi karena kondisi yang memaksa," tutup Udin.
Udin berharap pemerintah desa dapat lebih adil dan terbuka dalam pengelolaan hak-hak perangkat desa, serta mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Redaksi
