QueenNews.co.id / Bandarlampung - Kepala Sekolah SMA Tamansiswa Bandarlampung, Kosasih, angkat bicara menanggapi beredarnya video di media sosial (TikTok dan Instagram) yang mengklaim telah terjadi tawuran di sekitar area Pom Bensin Pattimura, bersebelahan dengan lingkungan yayasan sekolah tersebut.
Kosasih menegaskan bahwa kabar mengenai tawuran yang viral di media sosial tersebut adalah hoaks atau berita bohong. Ia menyampaikan klarifikasi ini didampingi tim media dan dewan guru kepada awak media pada Kamis (27/11/2025).
"Kami sampaikan kepada masyarakat dan pengguna media sosial, pada hari Selasa 25/11/2025, yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional, tidak terjadi apa-apa di seputaran Tamansiswa dan Pom Bensin Pattimura. Berita adanya tawuran di yayasan Tamansiswa adalah bohong," tegas Kosasih.
Peristiwa yang memicu kegaduhan di media sosial tersebut, menurut Tim Media Yayasan Tamansiswa, Supri, berawal dari adanya rombongan atau konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh anak-anak sekolah dari SMK Negeri 7 Bandarlampung.
"Peristiwa ini berawal dari adanya konvoi kendaraan bermotor sebanyak 10 hingga 15 kendaraan yang dikendarai anak sekolah dari SMK Negeri 7 Bandarlampung. Mereka membunyikan klakson panjang mulai dari awal sekolah sampai Pom Bensin Pattimura Teluk Betung Bandarlampung, seolah-olah memancing amarah atau sekadar memprovokasi anak-anak sekolah di yayasan Tamansiswa," jelas Supri.
Guru olahraga, Nur, menambahkan bahwa aksi provokasi tersebut sempat membuat respons dari siswa Tamansiswa.
"Dengan adanya konvoi motor yang menyalakan klakson, akhirnya ada lima orang anak Tamansiswa yang keluar sekolah dan bertemu dengan rombongan motor anak sekolah dari SMK Negeri 7," kata Nur.
Nur berhasil memisahkan para siswa Tamansiswa dan meminta anak didiknya untuk segera masuk kembali ke lingkungan sekolah
Dari kejadian tersebut, sebanyak dua siswa SMKN 7 diamankan dan dimintai keterangan di Polsek Teluk Betung Utara. Proses penyelesaian kemudian melibatkan total 24 siswa dari SMK Negeri 7 dan 5 siswa dari SMA Tamansiswa.
Pihak kepolisian di Polsek Teluk Betung Utara telah memediasi dan memberikan pengarahan kepada seluruh siswa. Seluruh siswa yang terlibat telah membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh kepala sekolah masing-masing dan Kapolsek.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan penyelesaian damai, Kepala Sekolah SMK Negeri 7 juga telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pihak Yayasan Tamansiswa, yang dilakukan di Polsek Teluk Betung Utara dan disaksikan oleh perwakilan kedua sekolah.
"Mereka sudah boleh pulang pada sore harinya dan keesokan harinya sudah masuk sekolah seperti biasa," tutup Kosasih, menggarisbawahi bahwa persoalan tersebut telah tuntas secara kekeluargaan dan hukum.[Mel]


