.png)
. Sahrun Imawan /Queen News. Co.Id/- Pulau Obi merupakan bagian dari kabupaten Halmahera selatan. Secara administratif, pulau obi berbatasan langsung dengan dua provinsi yakni maluku di bagian selatan dan papua barat di sebelah timur. Pulau obi sendiri memiliki lima (5) kemacatan di bawah naungan Kabupaten Halmahera Selatan Yakni, Kecamatan Obi, Obi Barat, Obi Selatan, Obi Timur Dan Obi Utara.
Tambahnya Sahrun, Pulau obi, juga di kenal sebagai lokasi salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia, Sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi di Maluku utara pada tahun 2022 sebesar 27%, kini menjadi ironi pembangunan. Meski berada di bawah naungan PT. Harita Group dan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat, tetapi infrastruktur dasar seperti jalan masih menjadi impian yang belum terwujud di berbagai masyarakat di kepulauan obi.
Rabu, (9/Juli/2025), Sahrun Imawan, Sekretaris Menteri Luar Negri di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan bisnis Univeritas Khairun, menyuarakan keresahan masyarakat pulau obi atas kondisi pembangunan-infrastruktur terutama kondisi jalan yang menghubungkan antara desa sambiki, desa anggai, dan juga desa air mangga dimana transportasi menuju ibu kota Kecamatan, laiwui. Ia mengatakan bahwa hingga kini, jalan tersebut dalam kondisi rusak parah, padahal telah menjadi salah satu akses vital masyarakat selama Puluhan tahun.
“Pulau obi hanya mendapat nama, tetapi jalan ke tiga desa tersebut tidak pernah tersentuh pembangunan, padahal di atas tanah ini memiliki sumber daya alam yang berlimpah, juga memiliki perusahaan nikel yang besar yang mengharumkan nama Indonesia di kencang dunia, tapi Pembagunan-Infrastruktur belum merata. pemerintah kabupaten tidak menghiraukan problem yang ada di pulau obi." Jelasnya
Imawan menyoroti adanya fakta dan realita saat ini justru pemerintah daerah maupun Provinsi Maluku utara , menurutnya selama pergantian kepala daerah , tidak ada tindakan yang serius untuk memperjuangkan Penbangunan-Infrastruktur, Justru hanya lebih memetingkan kepentingan pribadi saat menjabat sebagai kepala daerah di banding mewujudkan apa yang seharusnya sudah di janjikan pada saat berkampanye dalam pencalonan.
“Dewasa ini situasi di kepulauan obi, memilliki banyak permasalahan dalam hal pembagunan infastruktur yang belum merata seperti, Pendidikan, Kesehatan, ekonomi dan lain lain. hal ini mengakibatkan kepulauan obi tidak akan maju dan berkembang apabila tidak segera mungkin mempercepat Pembagunan-Infrastruktur yang memadai di kepulauan obi”. Pungkasnya
Imawan juga mengutip pernyataan dari mantan Bupati Halmahera Selatan, almarhum Hj. Usman Sidik, ia pernah menyampaikan bahwa Pulau Obi telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan menjadi kawasan industri nikel berskala besar, termasuk kerja sama dengan investor dari Tiongkok dan PT. Harita Group. Sehingga setiap tahunnya, proyek ini disebut menghasilkan sekitar 2 juta metrik ton nikel dengan estimasi nilai produksi mencapai Rp8,6 triliun.
Namun mirisnya, dengan anggran triliunan yang berskala besar itu, pembangunan infrastruktur masih belum merata, seperti Pendidikan, Kesehatan, ekonomi dan lain lain. Tambahnya
Oleh karena itu, Sahrun Imawan mewakili masyarakat kepulauan obi menyampaikan harapan besar kepada Pemerintah kabupaten Halmahera-Selatan, Pemerintah Provinsi Maluku-Utara serta pemerintah Pusat, agar segera menindaklanjuti dan merealisasikan infrastruktur pembangunan, akses jalan tersebut.
Harapan Kami agar pemerintah turut hadir dan melihat secara langsung kondisi masyarakat kepulauan obi. keadaan infrastruktur yg tidak memadai padahal, hasil alam kami yang sangat melimpah namun, tidak ada timbal balik kepada masyarakat pulau obi.” Tutupnya.
Said Jumat
