Sorotan Dana Desa Misterius: Warga Sumber Agung Desak Audit Kades Ismail

Redaksi NEWS
0


QueenNews.co.id / Lampung Selatan — Masyarakat Desa Sumber Agung, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, mendesak Inspektorat untuk segera mengaudit dan memeriksa Kepala Desa Ismail. 


Desakan ini muncul menyusul dugaan mark-up dana ketahanan pangan dan ketidaktransparanan dalam pengelolaan keuangan desa serta program bantuan sosial selama masa jabatannya sejak tahun 2019.


Dugaan Penyelewengan Dana Desa dan Ketahanan Pangan

Beberapa warga Desa Sumber Agung yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Kepala Desa Ismail. 


Menurut mereka, sejak Ismail menjabat, tidak ada transparansi dalam penggunaan dana desa maupun penyaluran bantuan sosial.


Salah satu sorotan utama masyarakat adalah alokasi dana ketahanan pangan yang diduga digunakan untuk pembelian sapi, namun keberadaan sapi-sapi tersebut dipertanyakan.


"Banyak ketidaktransparanan di dalam pemerintahan Kades Ismail, mulai dari masalah Bumdes, dana ketahanan pangan yang diambil dari dana desa, yang katanya dibelikan sapi, tapi sapinya tidak jelas, ada apa tidak," ungkap salah satu narasumber.


Secara rinci, alokasi dana desa untuk Desa Sumber Agung pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp897.417.000, tahun 2023 sebesar Rp905.192.000, dan tahun 2024 sebesar Rp777.223.000. 


Dari total dana tersebut, alokasi untuk ketahanan pangan pada tahun 2022 adalah Rp70.567.500, tahun 2023 sebesar Rp146.895.000, dan tahun 2024 sebesar Rp83.642.000. 


Jika ditotal, dana yang dialokasikan untuk ketahanan pangan selama tiga tahun terakhir mencapai Rp301.104.500.


Proyek Fisik dan Penjelasan Kepala Desa
Selain masalah dana ketahanan pangan, masyarakat juga meminta aparat penegak hukum (APH) dan Inspektorat untuk memeriksa pembangunan fisik di desa tersebut, seperti drainase dan gorong-gorong, yang diduga banyak mengalami mark-up. 


"Kami meminta khususnya ke Inspektorat, agar periksa Kades kami, masalah sapi yang dibeli sampai saat ini masyarakat tidak tahu apa benar ada atau tidak, belum lagi masalah bangunan, di situ kami menduga bahwa bangunan yang berasal dari dana desa itu banyak di mark-up oleh Kades," terang narasumber.


Saat dikonfirmasi di kediamannya, Kepala Desa Sumber Agung, Ismail, menjelaskan bahwa anggaran ketahanan pangan tahun 2022 memang digunakan untuk membeli empat ekor sapi (tiga betina dan satu jantan). 


Ia mengakui bahwa sapi-sapi tersebut hingga saat ini belum berkembang biak.
Namun, temuan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan keterangan. 


Setelah dilakukan pengecekan di lokasi, sapi-sapi tersebut memang ada empat ekor. Namun, menurut keterangan warga yang memelihara sapi tersebut, sapi-sapi itu baru diserahkan pada tahun ini (2025), bukan pada tahun 2022 seperti yang disampaikan oleh kepala desa.


Selain itu, kandang sapi yang digunakan merupakan kandang pribadi dan tidak ada bantuan dana untuk pembuatannya.


Masyarakat Desa Sumber Agung berharap Inspektorat dapat segera turun tangan, melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan mengaudit semua dugaan penyelewengan dana desa serta proyek pembangunan di Desa Sumber Agung demi terwujudnya transparansi dan akuntabilitas.(redaksi) 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!